Operasi Indra, Operasi Pendaratan Pertama KKO (Marinir)
April 19, 2019Jawa dan Sumatera: Kisah Seorang Tawanan Perang.
May 4, 2019Bendera dan Propaganda Kemenangan
Dua foto atau gambar ini merupakan foto propaganda kemenangan dari dua negara adidaya yang ketika itu bersatu dalam koalisi Sekutu.
Dua bulan sebelumnya, sebuah foto bersejarah yang kelak dikenal sebagai Raising the Flag on Iwo Jima dipotret pada tanggal 23 Februari 1945 oleh Joe Rosenthal. Foto ini kemudian menjadi salah satu media propaganda kemenangan Amerika di Teater Pasifik dalam Perang Dunia II.
Foto ini menggambarkan, lima prajurit marinir dan seorang prajurit korps medis Angkatan Laut Amerika Serikat sedang mengibarkan bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi selama Pertempuran Iwo Jima.
Beberapa saat kemudian foto ini menjadi sangat populer, dan telah beribu-ribu kali dicetak ulang dalam berbagai terbitan. Sang fotografer, Joe Rosenthal, bahkan mendapatkan penghargaan hadiah Pulitzer, yaitu sebuah penghargaan tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di Amerika Serikat.
Penghargaan Pulitzer ini untuk fotografi yang diraih pada tahun yang sama dengan tahun pertama kali foto ini dipublikasikan. Di Amerika Serikat, foto ini dianggap sebagai salah satu foto perang yang paling penting dan paling berharga, dan mungkin sebagai foto yang paling banyak direproduksi dalam sejarah.
Sekitar dua bulan setelahnya, Tentara Merah Uni Soviet berhasil menundukkan kekuatan militer Jerman dan berhasil menduduki Berlin. Sebelum berhasil menduduki Berlin, Tentara Merah Uni Soviet itu terlibat pertempuran hebat yang berlangsung selama 12 hari.
Dalam pertempuran di Berlin itu, yang juga merupakan salah satu pertempuran paling berdarah; lebih dari 80.000 tentara Soviet tewas dan 280.000 orang tentara terluka; sedangkan Jerman menderita 458.000 orang tentaranya tewas dan 479.000 lainnya terluka; belum termasuk 125.000 orang rakyat sipil yang menjadi korban tewas.
Ketika Berlin telah benar-benar jatuh, fotografer Khaldei diperintahkan Stalin untuk mengambil foto-foto definitif dari kekalahan Jerman dan kemenangan Soviet, mirip dengan foto pengibaran bendera Iwo Jima yang diambil oleh Joe Rosenthal pada 23 Februari 1945.
Khaldei kemudian meminta temannya untuk membuat tiga bendera Soviet dari taplak meja yang berwarna merah, kemudian mengambil satu seri foto di bandara dan satu seri di Gerbang Brandenburg. Khaldei mendengar bahwa pada malam 30 April sebuah bendera Soviet telah dikibarkan di atas Reichstag, jantung simbolik Berlin. Dia mengumpulkan beberapa tentara dan menggelar bendera baru yang dinaikkan di atas Reichstag.
Tanggal 2 Mei 1945, tiga prajurit dan seorang fotografer dari Tentara Merah memanjat ke atap Reichstag, gedung parlemen Jerman di Berlin, ibukota yang baru saja dibebaskan dari pendudukan NAZI. Lalu seorang prajurit bergegas naik ke sebuah menara kecil dan mengibarkan kain yang belakangan diketahui sebagai bendera Uni Soviet.

Foto oleh www.bytesdaily.blogspot.com/
Dalam potret ini tampak terpahat siluet dua patung pahlawan Jerman yang terbuat dari batu, di ujung menara di belakang prajurit itu. Potret itu menjadi foto perang yang klasik dan menjadi pelajaran unik tentang batas abu-abu antara kebenaran dan sejarah.
Raising a flag over the Reichstag merupakan judul foto yang diabadikan oleh Yvegeny Khaldei, seorang fotografer perang untuk Tentara Merah pada The Great Patriotic War, sebuah kalimat propaganda Uni Soviet untuk menyebut Perang Dunia II.
Foto epik itu menggambarkan dua prajurit Uni Soviet, mengibarkan bendera merah palu arit di bagian pucuk Gedung Reichstag, yaitu sebuah gedung parlemen pada masa Kekaisaran Jerman, kini merupakan ikon dari Kota Berlin, Jerman.(MP)