Dari Non Kembali ke Kooperasi
March 5, 2019Indonesia di Moeka Oemoem
March 5, 2019Awal Eropa Mengambil Kuasa Atas Samudera
Pembukaan jalur perdagangan baru ke India oleh Vasco da Gama membawa dampak yang luar biasa. Jalur perdagangan lewat darat antara India dan Eropa menjadi tidak berguna karena jalur laut yang dirintis oleh Portugis melewati Afrika jauh lebih murah. Hal ini juga menjadi pukulan pahit bagi orang-orang Turki yang sebelumnya telah menutup perdagangan dengan Lisbon.
Setelah berhasil membuat pangkalan militer di Goa (India), Portugis dengan segera menaklukkan Malaka dan Samudera Pasai, dengan tujuan mengunci jalur perdagangan yang melintas dari Laut Persia, Kepulauan Hindia (Nusantara) dan Laut Cina Selatan. Oleh karena itu, tumbuhnya pilar-pilar baru kepemimpinan Islam di Timur seperti yang dibangun oleh Walisongo di pesisir utara Jawa –juga otoritas-otoritas Islam di wilayah lain, dalam hal ini dapat dipahami berjalan dalam orientasi global.
Kemudian, tumbuhnya aliansi-aliansi muslim di dunia Timur, tentunya dapat dibaca sebagai “efek domino” dari kehancuran Baghdad (1258), keberhasilan Turki menaklukkan Konstantinopel (1453) yang mengakibatkan terputusnya jalur perdaganggan antara Lisbon dengan kawasan Laut Tengah (Mediterania), Reconquista yang menjatuhkan Andalusia (1492), dan Perjanjian Tordesillas (1494). Kali ini orang-orang Eropa pun berhasil keluar untuk menginvasi semua tanah melalui samudera.
Ramainya perdagangan dunia yang telah dijalankan melalui wilayah-wiayah Islam, serta adanya tradisi perjalanan haji, tentunya membuat berbagai peristiwa yang berlangsung di suatu wilayah bisa dengan mudah tersiar dan memberikan dampak terhadap daerah-daerah di tempat lain.
Selain itu, penyebaran kabar tersebut juga dimungkinkan sebagai akibat dari adanya mata rantai perdagangan dan budaya yang telah terbentuk sejak sekian lama. Maka, kehancuran suatu daerah, apalagi terjadi pada wilayah yang strategis, tentunya akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi maupun politik di daerah-daerah lain.
Oleh sebab itu, pasca jatuhnya Malaka oleh Portugis, kehadiran Putri Ong Tien ke Cirebon merupakan kisah tentang adanya hubungan erat antara penguasa-penguasa di Cina terhadap Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), seorang Senopati Sarwajala yang di masa itu bertugas membangun armada gabungan Demak-Cirebon, Palembang dan Cina untuk menggempur Portugis di Malaka. Dan, setelah runtuhnya Kesultanan Demak, aliansi untuk melancarkan serangan terhadap kedudukan Portugis di Malaka maupun Maluku, tetap dilanjutkan oleh Jepara bersama dengan Aceh, Ternate, Hitu, juga Johor.
Sumber : buku Kronik Peralihan Nusantara, Matapadi Pressindo, 2013.