Peristiwa Minggu Palma, Pengalaman Buruk Brimob Batalion Teratai
April 13, 2020Perang Belanda di Aceh
April 22, 2020Prayitno, Antara Kopasandha dan Brimob
Dalam sebuah penugasan yang melibatkan berbagai macam satuan, keakuratan informasi menjadi penting. Meskipun seringkali terjadi kesimpang siuran informasi dengan berbagai latar belakang penyebabnya.
Kekeliruan mungkin saja bisa dimaklumi, sekalipun itu seringkali tidak bisa dikompromi. Dampaknya, setiap prajurit harus siap dengan segala risikonya. Termasuk dengan dihukum sebagaimana lazimnya hukum yang berlaku. Apalagi, setiap prajurit terikat dengan Sumpah Prajurit dan Sapta Marga untuk TNI dan Tribatra untuk prajurit Polri seperti Brimob.
Namun, adakalanya kekeliruan disadari baru di kemudian hari setelah semua berlalu. Lazimnya itupun bukan karena disengaja. Melainkan karena kesulitan di lapangan yang seringkali terlalu dinamis. Apalagi ketika di antara masing-masing prajurit terdapat kesamaan nama dan pangkat, sekalipun dari kesatuan yang berbeda.
Seperti dalam sebuah penugasan dalam rangkaian Operasi Seroja di Timor Timor 1975-1977, yang melibatkan Kopasandha dan Densus Alap-Alap dari satuan Brimob. Di antara para prajurit itu terdapat dua orang prajurit yang sama-sama bernama Prayitno. Pun dengan pangkatnya. Sertu (Pol) S. Prayitno merupakan prajurit Brimob dan Sertu Prayitno dari Kopasandha (sekarang Kopassus), sama.
Suatu ketika Sertu (Pol) Prayitno terlibat dalam tugas sebagai combat intelligence (intelijen tempur) dengan tim Kopasandha. Dalam penugasan itu, salah seorang prajurit Kopasandha yang bernama Sertu Prayitno gugur.
Ketika berita duka ini dikirim ke Jakarta, terjadi kesalahan. Yang menerima kabar justru Markas Brimob Kelapa Dua. Sehingga istri dari Sertu (Pol) Prayitno yang memperoleh kabar tersebut, jika suaminya telah gugur dalam tugas. Istri Sertu (Pol) S. Prayitno kemudian pulang ke rumah orangtuanya di Jawa Timur.
Setahun kemudian, Sertu (Pol) Prayitno yang sudah selesai menjalankan tugasnya kembali. Namun ia bingung karena tidak ada dari pihak keluarga yang datang menjemput. Sang istri tercinta tak tampak menyambut kedatangannya. Ia terheran dan bertanya-tanya dalam hati, ada apa ini?
Setelah sampai di Mako Brimob Kelapa Dua, semua rekan-rekannya juga terkejut. Kawan yang dikabarkan telah gugur itu ternyata masih hidup. Mereka kaget bercampur bahagia karena Sertu (Pol) Prayitno ternyata masih hidup dan sehat.
Tak lama berselang, Sertu (Pol) Prayitno kemudian menyusul sang istri tercinta di rumah orangtuanya. Ia tampak menahan rindu yang teramat sangat. Ketika sampai, betapa terkejutnya sang istri yang mendapati suaminya ternyata masih hidup. Ia tertegun sejenak, seperti tak percaya dengan apa yang sedang dialaminya.
Sungguh tak disangka, sang suami yang dikabarkan telah gugur itu berdiri tegap, tepat di hadapannya. Sang istri histeris lalu memeluk suami yang begitu dicintanya itu. Antara mimpi dan kenyataan terasa tak ada bedanya. Keduanya lantas bersyukur atas kehadirat dan rahmat-Nya.
Selesai penugasan, AKBP (Purn) S Prayitno banyak bertugas di Satuan Reserse Kriminal. Dan, kesatuan terakhirnya adalah berdinas di Primkoppol Polda Lampung hingga purna tugas.